Bagaimana Cara Jualan di Era Industri 4.0 Ini?

Era Industri 4.0 telah tiba. Awal Revolusi Industri 4.0 berarti bahwa berbagai teknologi mulai diadopsi di bidang bisnis yang berbeda. Era industri generasi keempat ini ditandai dengan munculnya superkomputer, kecerdasan buatan atau kecerdasan buatan, kendaraan cerdas tanpa pengemudi, dan neuroteknologi yang memungkinkan manusia memaksimalkan kinerja otak.

Selain itu, muncul teknologi disruptif yang dapat mengancam bisnis yang sudah ada sebelum era ini. Banyak dokumen menegaskan bahwa revolusi industri membunuh perusahaan-perusahaan besar. Saat ini, besar kecilnya aset perusahaan bukan berarti jaminan. Adaptasi bisnis adalah kunci untuk berhasil bersaing di pasar yang berubah dengan cepat.

Industri 4.0 sangat memudahkan berbisnis melalui layanan internet atau online. Perkembangan bisnis di era teknologi justru membuka peluang seluas-luasnya sesuai trend yang meningkat. Jika Anda tertarik untuk memulai bisnis online, simak tips berjualan di era Industri 4.0 berikut ini.

1. Sigap Mempelajari Trend Digital untuk Bisnis

Kesigapan merupakan faktor penting dalam Industri 4.0. Seperti disebutkan di atas, yang cepat memakan yang lambat. Tren bisnis bisa sangat dinamis, sehingga perusahaan harus berpikir cepat untuk memahaminya. Era industri 4.0 telah berhasil mengubah gaya hidup sebagian masyarakat, terutama yang tinggal di kota besar, sehingga harus diwaspadai.

Misalnya, munculnya perdagangan elektronik juga telah mengubah kebiasaan belanja masyarakat. Mereka tidak lagi langsung ke toko atau mall untuk membeli barang, melainkan mengandalkan berbagai layanan belanja online.

UKM juga harus waspada melihat hal ini. Kita harus bisa menggunakan teknologi seperti e-commerce untuk memperluas pasar dan menjadikannya online transaction di luar toko offline.

2. Memperkuat Posisi Brand

Branding diperlukan agar produk atau jasa yang ditawarkan diingat secara permanen oleh calon konsumen. Promosi harus ditingkatkan, bukan dihentikan. Anda juga harus bisa menemukan keunikan produk atau jasa yang ditawarkan agar lebih mudah diingat oleh pembeli dan calon pembeli.

Contoh menempatkan citra perusahaan Anda adalah dengan membuat website sendiri. Ini memudahkan pelanggan untuk merekomendasikan perusahaan Anda kepada orang lain. Situs ini juga penting agar Anda tidak terlalu bergantung pada e-commerce karena apapun bisa terjadi di era industri generasi keempat ini.

Bisa jadi jika Anda hanya mengandalkan penjualan satu toko online saja, ternyata toko online tersebut akan segera bangkrut dan tutup, karena kalah bersaing dengan yang lain. Tentu Anda masih ingat  Qlapa, sebuah toko online yang khusus menjual  kerajinan lokal.

Setelah empat tahun beroperasi, toko online besutan Benny Fajarai ini dinyatakan tutup karena tidak kuat bertahan di persaingan pasar yang ketat di Indonesia.

Jadi, lebih baik membagi penjualan produk di beberapa situs e-commerce dan situs web Anda secara bersamaan. Jika salah satunya tutup, akan ada bisnis online lainnya. Jika merek produk sudah kuat, pelanggan hanya perlu membuka website untuk membeli produk tersebut.

3. Menyediakan Kemasan yang Menarik

Kemasan merupakan faktor penting dalam branding suatu produk. Bahkan bisa menarik calon pelanggan, apalagi jika Anda berjualan secara online. Biasanya yang pertama kali diperhatikan oleh calon pembeli adalah kemasannya karena tidak bisa melihat atau mencobanya secara langsung. Jangan lupakan sisi visual kemasannya. Buatlah kemasan produk semenarik mungkin untuk menarik pembeli.

4. Label Harga yang Wajar

Harga merupakan salah satu hal yang menarik konsumen untuk membeli suatu produk. Aspek ini membutuhkan perhatian. Anda perlu belajar bagaimana membuat biaya produksi menjadi efektif tanpa mengorbankan kualitas produk. Hal ini penting dengan pertumbuhan e-commerce global di Indonesia dan UMKM bersaing  langsung dengan produk impor.

Produk impor tersebut banyak ditawarkan dengan kemasan dan harga yang menarik. Selain itu, karena banyak toko online yang memiliki layanan pengiriman gratis, pelanggan Indonesia tertarik dengan produk impor tersebut.

Salah satu faktor yang dapat menjadi kelemahan usaha kecil menengah di Indonesia adalah penetapan harga yang berlebihan dengan kedok handmade. Memang benar bahwa produk buatan tangan biasanya lebih mahal daripada produk pabrik, tetapi perlu diingat bahwa label harganya harus masuk akal. Selain itu, harus memiliki keunikan tersendiri yang menunjukkan bahwa produk tersebut benar-benar buatan tangan dan layak untuk dibeli.

5. Mengoptimalkan Layanan Pelanggan

Jangan lupakan jargonnya, pelanggan adalah raja. Sebagai penjual, pastikan  pembeli puas sehingga mereka memesan kembali produk atau jasa yang ditawarkan, yaitu mengulangi perintah. Contoh pelayanan yang baik adalah dengan segera menanggapi keluhan agar pelanggan tetap puas.

Kami juga harus bereaksi cepat terhadap pembelian agar barang  segera dikirim ke pelanggan. Ingat bahwa dalam bisnis jual beli online, kecepatan dan ketepatan pengiriman barang juga harus diutamakan.

Namun perlu kehati-hatian dalam pengiriman barang agar pesanan tidak tertukar dan pembeli tidak kecewa. Jangan pelit  memberikan bonus kepada  pelanggan setia agar merasa istimewa. Umumnya, layanan kecil ini, meski sering dianggap sepele, menarik repeat order dari pelanggan.

Beberapa hal di atas dapat diterapkan untuk membantu Anda terus sukses dalam penjualan di era Revolusi Industri 4.0 ini dan juga mengetahui manfaat penggunaan digital dalam beberapa hal. Jadi bagaimana? Siapkah Anda menghadapi Revolusi Industri 4.0?


Rini Rahmawati

Written by Rini Rahmawati

ShoninFox © 2025